Cara Cek Data Pribadi Yang Bocor Di Internet
Era teknologi yang maju begitu cepat membuat data pribadi masyarakat awam rentan terhadap pecurian. Karena hal ini, sangat penting untuk menjaga kerahasiaan data pribadi di internet.
Beberapa tahun belakangan, perlahan masyarakat mulai memahami pentingnya data pribadi, sebagian besar khawatir data pribadinya telah dicuri dan diperjual belikan di pasar gelap internet.
Pencurian data pribadi memang sangat fatal, terlagi data yang diambil mencakup banyak informasi sepertri nomor telpon, email, alamat rumah, nik ktp, nik kk, hingga foto selfie. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat menggunakan data tersebut untuk berbagai kepentingan pribadi mereka.
Apa saja yang termasuk data pribadi?
Data pribadi biasanya terkait identitas pemilik data dimana data tersebut bisa dikatakan akurat 100% jika diambil dari database situs web terpercaya. Sebagai contoh hacker yang mencuri data dari perusahaan e-commerce atau perbankan, maka data tersebut pasti benar karena data di arsip datanya di situs web kredibel harus dengan informasi individu yang sebenarnya, termasuk:
DATA PENING
- Nama Lengkap
- Alamat Rumah
- NIK KTP
- NIK KK
- NIK SIM/BPJS/DLL
- Nomor Telpon
Apa akibat dari kebocoran data?
Akibat dari bocornya data pribadi sangat bervariasi, tergantung motif dari pihak yang bersangkutan/hacker. Misalnya data tersebut dapat mereka jual ke pihak ke-3 (marketing, pinjol, dll) atau digunakan sendiri untuk berbagai aktifitas ilegal seperti membuat akun palsu, mendaftar nomor telpon, dsb.
Dan, jika Anda termasuk salah satu orang yang was-was dan penasaran ingin mengetahui apakah data pribadi Anda sudah atau belum bocor di internet, Anda berada pada artikel yang tepat.
Disini kami ingin berbagi informasi mengenai cara mengetahui data pribadi yang bocor di internet. Keakuratan dari sitstem pengecekan ini bisa dikatakan 100% valid. Berikut ini situs web yang dapat Anda gunakan untuk mengecek data pribadi yang bocor di internet berdasarkan email.
Cara Cek Data Pribadi Yang Bocor Di Internet
Kami merekomendasikan Anda untuk mengeceknya di Have I Been Pwned, yaitu sebuah situs web yang sengaja dibangun untuk mengarsip dan mengecek kebocoran data di internet global.
Untuk mengecek apakah data pribadi Anda pernah atau belum dibocorkan di internet, cukup mengetikkan alamat email Anda pada kolom pencarian di haveibeenpwned.com.
Email Anda akan menjadi acuan pertama yang terkait dengan informasi lain yang ada dalam database website yang dicuri.
Setelah melakukan pencarian, hasilnya akan muncul tepat dibawah kolom pencarian.
Anda juga dapat melihat data apa saja yang dicuri, darimana asalnya, dan kapan waktu terjadinya.
Beberapa situs web besar seperti Tokopedia, Bukalapak, ShopBack, RedDoorz, Wattpad, Dropbox, Tumblr, Dailymotion, hingga yang baru-baru ini terjadi pada produsen hardware terkemuka NVIDIA juga pernah dibobol oleh hacker dalam pencurian data pribadi.
Mengaktifkan pemberitahuan pencurian data
Jika data pribadi Anda belum pernah terungkap di internet, Anda dapat mengaktifkan notifikasi bilamana dikemudian hari data Anda dibocorkan. Notifikasi dari Have I Been Pwned akan dikirim ke inbox email Anda.
Apakah Have I Been Pwned dapat dipercaya?
Have I Been Pwned (HIBP) dibuat oleh Direktur Regional Microsoft dan penerima penghargaan Profesional Paling Berharga untuk Developer Security, Troy Hunt. Beliau juga blogger dan international speaker tentang keamanan web dan penulis banyak kursus keamanan peringkat teratas untuk pengembang web di Pluralsight.
Sejauh ini, pengguna internet global yakin bahwa Have I Been Pwned adalah pengarsip data yang terpercaya. Bahkan, API mereka telah digunakan oleh beberapa situs pengecekan data seperti Firefox Monitor (monitor.firefox.com) dan Periksa Data (periksadata.com), termasuk organisasi pemerintahan di berbagai negara.
Begitulah cara mengetahui data pribadi yang bocor di internet. Apabila data Anda telah dibocorkan di forum jual beli atau di web gelap, jangan panik dan tetap tenang. Anda dapat menambah keamanan ganda dengan menambahkan otentikasi dua faktor (2FA) pada setiap akun online Anda. Jangan lupa juga untuk rutin mengubah password, dan tidak melakukan publikasi data apapun yang berkaitan dengan identitas Anda di sosial media maupun situs web lain yang tidak seharusnya.